Thursday, August 6, 2009

Berbunga-bunga rasanya menemukan ini di sini



Filenya bisa diunduh di http://bse.depdiknas.go.id/cari_buku.php?Action=Display&id=9&tingkat=SD&key=&kelas=3&kategori=&kolom=

Editor harus bisa NULIS

Sudah tiga tahun ini saya bergulat dalam bidang editorial. Lulus kuliah lalu nyemplung dengan dunia yang berbeda dalam angan-angan saya. Bukan, bukan sebagai pemeriksa keuangan, tidak sebagai teller seperti teman-teman itu. Tapi sebagai editor.

Pekerjaan apa itu? (saya sewot kala itu)

Ah, sudahlah dijalani saja, sebagai fresh entry apa sih yang bisa saya perbuat. Satu, dua, tiga .. pelan-pelan..

Ah.. saya suka pekerjaan ini, saya coba menggaulinya lebih dalam.

Lalu saya sekarang berani memutuskan bahwa inilah "dunia" saya. Peduli amat orang bilang apa. Kerapkali menggauli kata-kata apakah saya juga harus membuat sebuah karya sendiri? Ya, saya ingin. Awalnya, tak mudah, suer lebih mudah memberi tanda koreksi, puas rasanya ketika naskah itu berubah menjadi lautan "darah" dan warna warni stabilo.
Tapi saya harus bisa .. dan ternyata saya ketagihan. Ya, saya akan terus menulis dan lagi.

Konsep Politik yang Menguap

Ahh serius nih
ini postingan serius ..
Tergelitik membaca Tsamarat al-Muhimmah karya fenomenal Raja Ali haji membuat kening saya berkerut, luar biasa sekali ..
Khazanah intelektual yang dihasilkan para penulis Melayu masa lalu merupakan suatu perbendaharaaan yang unik dan istimewa. Ia dapat menggambarkan kondisi kehidupan masyarakat Melayu lama dengan baik dari berbagai sudut. Dilihat dari segi materinya, karyatersebut ada yang bermuatan peraturan-peraturan berbangsa dan bernegara atau etika politik, termasuk konsep negara dan peradilan. Ada banyak poin mengenai kriteria pemimpin dan good governance yang bagus sekali untuk ditelaah.
Sejarah menunjukkan bahwa Islam sebagai agama memiliki tradisi dan kebudayaan yang memiliki kemampuan secara multiple untuk melakukan tafsiran ulang terus-menerus dalam menghadapi tuntutan perubahan zaman. Islam sebagai agama dalam masa kontemporer mau tidak mau harus mampu menjawab tantangan politik seperti soal kebangsaan, kenegaraan, dan demokrasi.
Lalu mengapa para petinggi negeri ini tidak belajar dari masa lalu ya
banyaak sekali pelajaran berarti, entahlah ..
Rindu sekali dengan kesantunan politik para pemimpin bangsa.