Tuesday, March 11, 2008

Cerita Rakyat Melayu

Kali ini tak ada pekerjaan yang istimewa. Project tetapnya hanyalah membuat cergam anak yang bertajuk kebudayaan melayu. Kali ini tidak mengedit, namun menulis sebuah cerita berdasarkan sumber-sumber yang terpercaya. Cerita rakyat pada umumnya merupakan sastra lisan yang berkembang di masyarakat. Hal itu berlangsung secara turun-temurun. Diceritakan satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian, sah-sah saja jika ada pihak yang ingin menulis sebuah cerita rakyat yang digubahnya sendiri. Tak perlu meminta izin copyright karena cerita rakyat merupakan salah satu domain publik. Salah satu sumber yang digunakan dalam penulisan cerita rakyat melayu ini adalah dari Atlas Kebudayaan Melayu. Atlas Tahap I ini memiliki ketebalan 1006 halaman. Kiranya cukup memuat informasi penting terkait dengan kebudayaan melayu. Tim penyusun atlas ini adalah Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Pemerintah Provinsi Riau. Budaya melayu bagi orang Riau dianggap sebagai mahligai “pucuk jala pumpunan ikan” atau pusat rujukan bagi denyut nadi pembangunan di Riau. Sehingga tak ayal jika proyek penyusunan atlas ini didanai habis-habisan oleh pemerintah Riau. Hal ini juga terkait dengan Visi Riau 2020 yang ingin mengembalikan keagungan budaya Melayu ke tangan Riau. Alih-alih ingin menjadikannya sebagai Pusat Kebudayaan Melayu di Asia Tenggara. Can’t wait...

Lalu bagaimana dengan Yogyakarta tercinta? Pemerintah Yogyakarta juga memiliki ketertarikan yang sama tentang hal ini. Kabarnya penyusunan ensiklopedia Yogyakarta menghabiskan dana 5 Milyar lebih..that’s amazing!! Yogyakarta bahkan berobsesi memiliki ensiklopedia per kabupaten dan kota. Kita doakan saja semoga upaya ini berhasil sehingga setidaknya dapat menyaingi Provinsi Jawa Barat yang telah memiliki Ensiklopedia Sunda.

Overall..mengerjakan cergam seperti menemukan oase segar. Hmm..mungkin nuansanya sedikit berbeda sehingga fun saat mengerjakannya. Sudah sekitar 8 cergam yang telah terselesaikan. Sinopsisnya akan diposting secara berkala di sini.

No comments: