Friday, July 25, 2008

Artalyta…oh artalyta

Suami saya benar-benar nge-fans dengan ibu yang satu ini…hahaha saya tulis nge-fans bukan dalam arti sesungguhnya lho.. lha wong tiap nonton televisi kalo ada adegan artalyta langsung duduk manis tanpa bersuara.. tapi saya paham yang terbersit di hatinya, mungkin suami saya berpikir kok bisa ya perempuan menjadi negotiator ulung seperti itu? Lobby sana sini kepada penggede-penggede republik ini, keberaniannya patut diacungi jempol, tapi trik yang dipakai menurut saya ga banget deh.. terbukti saat alibi yang diajukan bahwa uang yang diberikan kepada jaksa Urip untuk bisnis permata, besoknya ganti lagi jadi bisnis bengkel
(wahh…kelihatan ga cantik khan triknya…besok mungkin alibinya untuk bisnis spa dan karouke.. secara jaksa urip seneng banget nongkrong di tempat seperti itu).

Entah kenapa, media hanya mengulas seputar perkara penyuapannya saja. Padahal, saya ingin sekali tahu bagaimana reaksi anak dan keluarga Artalyta ketika dihadapkan pada kasus ini. Bagaimana ya kehidupan mereka selanjutnya? Atau mungkin keluarga artalyta yang notabene keluarga pengusaha kelas kakap di lampung diam seribu basa melihat kelakuan anggota keluarga mereka itu.*pura2 ga kenal.com* Yang jelas, keadilan harus ditegakkan. Ini momen yang berharga untuk membuat kapok para koruptor.
Indonesia bisa seperti Korea Selatan yang sangat keras terhadap perilaku korupsi. Di Negeri Ginseng ini, aparat penegak hukum berani menjatuhkan hukuman bagi mantan presidennya. Tiongkok lebih dahsyat lagi. Negeri ini tak sungkan menembak mati koruptornya dan membebankan biaya peluru tersebut kepada keturunannya!!!

No comments: